FUSE dan FILE SYSTEM

FUSE
Fuse merupakan sebuah kerangka sistem berkas pada area pengguna. terdiri dari sebuah modul kernel (fuse.ko), sebuah pustaka pada area pengguna, dan sebuah utilitas untuk melakukan proses mount (fusermount). Salah satu keistimewaan FUSE yang paling utama adalah diizikannya proses mount oleh pengguna biasa yang aman. hal ini memberikan kemungkinan baru untuk menggunakan sistem berkas. salah satu contoh adalah sshfs, sebuah sistem berkas yang beroperasi pada tingkatan jaringan yang menggunakan protokol sftp. Semenjak proses mount() merupakan operasi yang membutuhkan pengguna yang memiliki hak khusus, sebuah program pembantu (fusermount) dibutuhkan untuk melakukannya yang terpasang dengan tingkatan pengguna root. Implikasi dengan menyediakan operasi mount untuk pengguna biasa adalah pemilik operasi mount tidak dapat menggunakan kemampuannya untuk melakukan hal-hal yang dapat membahayakan sistem. Syarat-syarat yang harus dipenuhi seiring dengan adanya keadaan tersebut adalah sebagai berikut :
Pemilik proses mount seharusnya tidak dapat melakukan operasi untuk meninggkatkan hak aksesnya dengan bantuan sistem berkas yang dimount
Pemilik proses mount seharusnya tidak dapat melakukan akses yang terlarang untuk mendapatkan informasi dari pengguna lainnya dan proses-proses yang dimiliki oleh pengguna super (root)
Pemilik proses mount seharusnya tidak dapat mengakibatkan perbuatan yang tidak diinginkan proses pengguna lain ataupun proses-proses yang dimiliki oleh pengguna super.
Meskipun demikian keadaan yang tidak diinginkan berkenaan dengan keistimewaan yang dimiliki oleh FUSE masih dapat terjadi dengan cara sebagai berikut:
Pemilik proses mount dapat meningkatkan hak aksesnya dengan cara :
  • Membuat sebuah sistem berkas yang berisikan sebuah berkas alat, yang kemudian membukanya.
  • Membuat sebuah sistem berkas yang berisikan sebuah aplikasi suid ataupun gid, yang kemudian mengeksekusinya.
FILE SYSTEM
Secara garis besar dan secara umum yang dimaksud dengan file system adalah sebuah metode pemberian nama pada file dan merupakan cara untuk menempatkannya ke dalam sebuah media penyimpan, termasuk juga penempatan file pada struktur direktori. Setiap sistem operasi memiliki metode yang berbeda-beda untuk menempatkan file dalam struktur hirarki (File System hirarkis merupakan minat riset awal dari Dennis Ritchie. Implementasi sebelumnya terbatas pada beberapa level, terutama IBM, bahkan pada database awal mereka seperti IMS. Setelah suksesnya Unix, Ritchie memperluas konsep file system ini ke dalam setiap objek dalam pengembangan Sistem Operasi berikutnya yang dikembangkannya, seperti Plan 9 dan Inferno). Dengan adanya metode ini maka data-data yang tersimpan didalamnya untuk membuatnya mudah ditemukan dan diakses. File Systemdapat menggunakan media penyimpan data seperti HardDisk atau CD Rom.
Contoh beberapa filesytem :
a.       FAT : FAT merupakan File System yang digunakan dalam Sistem Operasi Windows.
b.       NTFS : NTFS merupakan file system standar untuk Windows NT termasuk windows 200, XP, Server 2003, Windows Server 2008 dan Wondows Vista. NTFS menggantikan file system FAT sebagai file system yang dipakai untuk Sistem Operasi Windows.
c.       ext2 : Ext2 atau second extended file system adalah file system untuk kernel Linux. Meskipun bukan termasuk file system journaling, tapi penerusnya yaitu ext3 menyediakan fitur journaling dan hampir sepenuhnya kompatibel dengan ext2.
d.       ext3 : Ext3 atau third extended file system adalah file system journaling yang umum digunakan dalam Sistem Operasi Linux. Ext3 merupakan pengembangan versi journaling dari file system ext2 yang hampir kompatibel secara keseluruhan dengan ext2.
https://disjaya.wordpress.com/2013/12/07/fuse/02/12/2014
https://biematas.wordpress.com/2011/01/25/system-file/02/12/2014